Jumat, 01 Februari 2013


Biografi Galileo Galilei (penemu hukum benda jatuh)



Galileo galilei adalah penumenu hukum benda jatuh, hukum bandul, dan hukum gerak yang kemudian dirimuskan oleh Isaac Newton. Penemuan lainnya adalah thermometer, teleskop (teropong bintang), dan teori matematika gerak parabola.
Galileo Glalilei lahir di Pisa, Italia, pada 15 Februari 1564. Ayahnya bernama Vincenzo Gelilei (1520-1591), seorang ahli music dan matematika. Mereka hisup dalam keadaan miskin.
Galileo mnerima pendidikan pertamanya di sebuah biara di dekat Florence. Sang ayah sebenarnya berharap anaknya kelak menjadi seorang dokter karena gajinya besar, berpuluh-puluh kali gaji seorang ahli matematika. Oleh karena itulah pada tahun 1581, dalam usia 17 tahun, Galileo msauk jurusan Kedokteran Universitas Pisa. Namun, Galileo bosan kuliah kedokteran. Dia lalu mempelajari matematika dari Cosimo de Midici seorang guru si istana Tuscan.

Ketika manjadi mahasiswa kedokteran, Galileo justru melakukan penelitian di bidang yang lain. Dia menemukan sebuah lampu gantung yang bergoyang dan memperhatikan bahwa waktu yang diperlukan lampu itu untuk ayunannya adalah tetap sama, bahkan bila kecepatan ayunan lampu itu bertambah dengan cepat. Dia kemudian melakukan percobaan terhadap benda-benda tertentu dan mendapati bahwa benda-benda itu juga mengalami hal yang sama. Hal inilah yang mengingatkan dia terhadap prinsip pendulum.
Dari penemuan tersebut Galileo menemukan alat untuk mengukur waktu yang menurut para dokter dapat digunakan untuk mengukur denyut nadi pasien. Christian Huygens kemudian mengambil konsep ayunan pendulum itu untuk membuat jam pendulum.
Galileo kembali ke Florence dan memulai karirnya sebgau penulis. Karya mengenai neraca hidrostatik (1586) dan pusat gaya berat benda (1589) membuat namnya terkenal seluruh Italia. Hasilnya , dia diangkat menjadi dosen di Universitas Pisa, kemudian dia menjdi guru besar matematika di Universitas Padu pada 1952.
Setelah meninggalkan kulah kedokteran, Galileo kembali ke Florence 1985. Di sana dia sibuk mempelajari karya-karya Euclid dan Archimedes. Bahkan, dia memperluas karya Archimedes tentang hidrostatik dengan menciptakan keseimbangan hidrostatik, suatu alat yang dirancang untuk mneugkur berat jenis benda. Hasilnya, setahun kemudian Galileo menerbitkan suatu tulisan yang menjelaskan penemuannya yangmenentukan gravitasi tertentu denda dengan mamasukkannya ke dalam air. Dia berhasil mematahkan teori dari Archimedes.
Galileo kemudian memimpin eksperimen tentang benda-benda yang jatuh. Jauh sebelumnya Aristoteles telah menyatakan bahwa benda yang lebih berat seharusnya jatuh lebih cepat dari pada benda yang lebih ringan. Dalam percobaan itu Galileo menguji pernyataan Aristoteles dengan memanjat menara pisa. Dia lalu menjatuhkan benda dengan berat yang sama. Maka, Galileo pun mematahkan teori dari Aristoteles. Bahkan, hukum laju keceptan ini kemudian membatu Issac Newton dalam menemukan hukum gravitasi.
Galileo juga menunjukkan kecakapannya dalam astronomi ketika pada tahun 1604 sebuah supernova tiba-tiba muncul dan menjadi berita hangat. Dia memperkirakan benda ini lebih cepat dari pada planet-planet. Bahkan, dia menunjukkan bahwa supernova itu mamatahkan teori Aristoteles tentang “surge yang sempurna dan tidak dapat berubah”.
Tidak semua eksperimen Galileo dapat berhasil dengan baik. Beberapa percobaan yang dilakukannya tidaklah seperti yang diharapkan. Dia pernah mencoba menentukan kecepatan kilat dengan menempatkan suatu alat bantu disebuah bukit, sedangkan dirinya berdiri diatas bukit yang lain dan menghitung kilat yang menyambar di bukit itu. Dia gagal karena puncak bukit itu terlalu dekat untuk melakukan perhitungan.
Namun, pada 1593, Galileo berhasil menemukan salah satu alat ukur yang dapat digunakan dalam ilmu pengetahuan, yaitu thermometer. Thermometer temuan Galileo ini terdiri dari sebuah gelembung udara yang dapat membesar atau mengecil karena perubahan temperature sehingga dapat menyebabkan lebel air naik atau turun. Meskipun alat ini tidak akurat karena tidak menghitung perubahan tekanan udara, tetapi alat ini menjadi pelopor perkembangan alat-alat canggih.
Ironisnya penemuan Galileo yang terkenal, yaitu teleskop bukanlah temuannya. Pada 1608, Hans Lippershey, seorang ahli optic dati Denmark, menemukan teleskop. Sayangnya, Lippershey tidak bersedia menerima patannya.
Pada 1613, Galileo menerbitkan sebuah buku yang mana pertama kalinya dia memberikan bukti dan pembelelaannya secara terbuka tentang bentuk system tata surya yang terlebih dahulu dikemukakan Nicolaus Copernicus. Bumi yang terletak di tengah alam semesta seperti yang ada dalam rancangan Ptolemeus, kata Copernicus, hanyalah salah satu planet yang mengelilingi matahari.
Pada akhirnya gereja katolik mengakui bahwa menghukum Galileo adalah sebuah kesalahan. Kelak vatikan mengeluarka dua perangko Galileo sebgai wujud penyesalah terhadap perlakuan yang keliru terhadapnya.
Gereja juga kemudia lebih focus dengan astronomi. Sebuah obeservatorium astronomi Vatiakn yang pertama kali akhirnya didirikan pada 1789 di sebuah gedung yang masih berdiri dekat istana Kepausan. Observatorium ini bernama menara angin.
Pada 1891, Paus Leo XIII, dalam upaya mengatasi persepsi bahwa gereja tidak terlalu mendukung sains, mendirikan satu lagi Observatorium astronomi di sebuga bukit di belakang Basilika Santo Petrus. Namun, observatorium ini ditinggalkan pada 1930-an karena polusi lampu dari kota roma menghalangi penelitian bintang. Lalu, sebuah observatorium vatikan yang baru dengan memakai teleskop-teleskop buatan Jerman didirikan di Castelgandolfo di bukit Alban, sekira 25 km sebelah tenggara kota roma.
Perluasan wilayah dan semakin ternagnya langit roma pada waktu malam memaksa para astronom vatikan untuk pindah ke lokasi yang lebih tinggi agar tidak terlalu terganggu oleh polusi. Maka pada 1981, mereka memilih sebuah puncak gunung di dekat Tuscon, Arizona, AS. Di sinilah Teleskop Vatikan yang lebih masju dibangun pada 1993, dilengkapi dengan satu cermin baru buatan AS setinggi 1,8 meter.
Pad 8 Januari 1642, Galileo Galilei meninggal dunia di Arcetri, Italia. Dia menghembuskan napas terkhir pada usia 78 tahun dalam keadaan buta dan menderita demam. Galilei dimakamkan di Florence
DIPOSKAN OLEH INFORMASI
LABEL: ILMUWAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar