Perbedaan
antara interferensi dan difraksi
Interferensi
celah ganda
Modulus
young serta pengertiannya
Materi
menjelaskan interfernsi gelombang cahaya dan riak air
1. Interferensi
Gelombang Cahaya
Ada dua jenis
cahaya, yaitu cahaya polikromatik dan cahaya monokromatik. Cahaya polikromatik
adalah cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Contoh
cahaya polikromatik adalah cahaya putih. Adapun cahaya monokromatik adalah
cahaya yang hanya terdiri atas satu warna dan satu panjang gelombang. Contoh
cahaya monokromatik adalah cahaya merah dan ungu.
Dispersi
Cahaya (Disperse Light Wave)
Pernahkah
kamu mengamati pelangi? Mengapa pelangi terjadi pada saat gerimis atau setelah
hujan turun dan matahari tetap bersinar? Peristiwa terjadinya pelangi merupakan
gejala dispersi cahaya. Gejala dispersi cahaya adalah gejala peruraian cahaya
putih (polikromatik) menjadi cahaya berwarna-warni (monokromatik).
Di depan
telah disinggung bahwa cahaya putih merupakan cahaya polikromatik, artinya
cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Jika cahaya putih
diarahkan ke prisma maka
cahaya putih
akan terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang
gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil panjang gelombangnya
semakin besar indeks biasnya. Indeks bias cahaya tersebut adalah ungu > nila
> biru > hijau > kuning > jingga > merah. Perhatikan di samping!
Seberkas cahaya polikromatik diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut kemudian
terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Tiap- tiap cahaya mempunyai sudut deviasi yang berbeda. Selisih antara sudut
deviasi untuk cahaya ungu dan merah disebut sudut dispersi. Besar sudut
dispersi dapat dituliskan sebagai berikut:
Interferensi
Cahaya (Interferensi Light Wave)
Cahaya
merupakan gelombang yaitu gelombang elektromagnetik. Interferensi adalah paduan
dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru. Interferensi cahaya bisa
terjadi jika ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung. Jika cahayanya
tidak berupa berkas sinar maka interferensinya sulit diamati. Interferensi
terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini:
1. Kedua
gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa
kedua gelombang cahaya harus memiliki beda fase yang selalu
tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama
2. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude yang hampir
sama.
kedua gelombang cahaya harus memiliki beda fase yang selalu
tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama
2. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude yang hampir
sama.
INTERFERENSI
CELAH GANDA ( INTERFERENSI BY TWO TIGHT APERTURES )
Pada tahun
1804 seorang fisikawan bernama Thomas Young (1773- 1829) dapat
mendemonstrasikan interferensi cahaya. Young melewatkan cahaya koheren
(sinar-sinarnya sefase dan frekuensi sama) melalui dua celah sempit yang
dikenal dengan celah ganda. Perhatikan Gambar (a), dua berkas cahaya koheren
dilewatkan pada celah ganda kemudian dapat mengenai layar. Pada layar itulah
tampak pola garisgaris terang seperti padaGa mba r(b). Pola garisgaris terang
dan gelap inilah bukti bahwa cahaya dapat berinterferensi.
Interferensi
cahaya terjadi karena adanya beda fase cahaya dari kedua celah tersebut. Berkas
cahaya dari S1 dan S2 yang sampai pada layar terlihat berbeda lintasan sebesar
ΔS = d sin θ. Perbedaan panjang lintasan inilah yang dapat menimbulkan fase
antara dua berkas cahaya tersebut berbeda. Interferensi akan saling menguatkan
jika berkas cahaya sefase dan saling melemahkan jika berlawanan fase. Sefase
berarti berbeda sudut fase Δθ = 0, 2π, 4π,..... Sedangkan berlawanan fase
berarti berbeda sudut fase Δθ = π, 3π, 5π, ... . Syarat ini dapat dituliskan
dengan beda lintasan seperti persamaan berikut:
Interferensi
maksimum (garis terang) : d sin θ = n λ
Interferensi
minimum (garis gelap) : d sin θ = (n −1 /2 ) λ
Keterangan :
d = jarak
antar celah (m),
θ = sudut
yang dibentuk berkas cahaya dengan garis mendatar
n = pola
interferensi (orde), garis terang n = 0, 1,2,3,....; garis gelap n
= 1,2,3,....
λ = panjang
gelombang cahaya yang berinterferensi (m )
Perhatikan
kembali Gambar(a ). Untuk sudut θ kecil ( θ ≤ 12o) akan berlaku: sin θ ≈ tg θ
berarti selisih lintasannya memenuhi hubungan berikut:
lpdd=θsin
Interferensi
pada Lapisan Tipis
Kalian tentu
pernah main air sabun yang ditiup sehingga terjadi gelembung. Kemudian saat
terkena sinar matahari akan terlihat warna-warni. Cahaya warna-warni inilah
bukti adanya peristiwa interferensi cahaya pada lapisan tipis air sabun.
Interferensi ini terjadi pada sinar yang dipantulkan langsung dan sinar yang
dipantulkan setelah dibiaskan. Syarat terjadinya interferensi memenuhi
persamaan berikut:
Interferensi
maksimum : 2nd = (m + ) λ21
Interferensi minimum : 2nd = m . λ
Keterangan :
Interferensi minimum : 2nd = m . λ
Keterangan :
n = indeks
bias lapisan
d = tebal lapisan (m)
λ = panjang gelombang cahaya (m)
m = 0, 1, 2,3, 4,......
d = tebal lapisan (m)
λ = panjang gelombang cahaya (m)
m = 0, 1, 2,3, 4,......
2. Interferensi
gelombang riak air
FGE 13
Tangki Riak
FGE 13 adalah hasil pengembangan dari jenis sebelumnya FGE 12. Tangki riak ini
mempunyai keunggulan lebih, yaitu mampu menampilkan tayangan gelombang yang
tidak bergerak pada layar translusen, sehingga bayangan gelombang dapat diamati
lebih mudah. Bayangan gelombang dapat dibuat diam atau berjalan dengan mengatur
tombol pengatur pada stroboskop. Frekuensi dapat langsung diketahui dari
tampilan indikator pada stroboskop.
Unit
Stroboskop Digital (PWM 145) dilengkapi dengan lampu halogen 12 V / 25 watt
yang menyebabkan bayangan pada layar dapat terlihat dengan sangat jelas.
Piringan dapat berputar dan diatur kecepatannya, sehingga pada mode sinkron,
frekuensi strobo dan gelombang permukaan air di-sinkron-kan, karena itu
gelombang akan tampak diam. Sedangkan pada mode tidak sinkron, gelombang akan
tampak bergerak. Unit stroboskop dilengkapi juga dengan fungsi pemicu manual
untuk menghasilkan gelpmbang satu per satu.
FGE 12
Set alat
Tangki Riak adalah peralatan yang digunakan untuk demonstrasi atau percobaan
mengenai sifat-sifat dasar gelombang, seperti: pemantulan, pembiasan, difraksi
dan interferensi, dengan mensimulasinya menggunakan gelombang permukaan air.
Air ditempatkan pada sebuah wadah plastik berukuran 500 x 320 x 50 mm yang
mempunyai dasar kaca. Rangka besi penyangga tangki setinggi 300 mm dapat dibongkar-pasang.
Dengan
memantulkan cahaya melalui cermin pada sebuah layar translusen, maka bayangan
dan bentuk gelombang dapat diamati.
Riak atau
gelombang ditimbulkan dengan menggunakan Pembangkit Riak (FGE 12 11) yang
menghasilkan gelombang udara pada Pembangkit Gelombang Datar (FGE 12 13) atau
Pipa Pembangkit Gelombang Lingkaran (FGE 12 17).
3. PERCOBAAN
YOUNG
Modulus Young
dapat didefinisikan secara sederhana sebagai hubungan besaran tegangan tarik
dan regangan tarik. Atau dengan kata lain perbandingan antara tegangan tarik
dan regangan tarik. Dengan mengetahui modulus Young sebuah benda kita dapat
menentukan nilai keelastisan suatu benda.
Interferensi
adalah kerja sama antara dua gelombang cahaya atau lebih pada suatu
titik atau
daerah tertentu pada suatu waktu tertentu pula. Peralatan yang digunakan
untuk
menunjukkan adanya interferensi cahaya disebut interferometer. Salah satu
percobaan
yang menunjukkan adanya umbai- umbai interferensi (interference fringe)
adalah
percobaan Young (Young experiment). Percobaan Young ini berdasarkan
pada
interferometer
pemisah muka gelombang (wave front splitting interferometer)
dilukiskan
sebagai berikut :
S1, S2, dan S3 adalah
celah sempit yang dilalui oleh cahaya dengan panjang
gelombang ë.
Gelombang cahaya yang memancar dari S1 akan mengenai celah S2 dan
S3 dan
menurut teori Huygens dari S2 dan S3 akan memancar
gelombang-gelombang
cahaya yang
koheren.
4. Perbedaan
interferensi dan difraksi
Interferensi
Gelombang
Jika pada
suatu tempat bertemu dua buah gelombang, maka resultan gelombang di tempat
tersebut sama dengan jumlah dari kedua gelombang tersebut. Peristwa ini di
sebut sebagai prinsipsuperposisi linear. Gelombang-gelombang yang
terpadu akan mempengaruhi medium. Nah, pengaruh yang ditimbulkan oleh
gelombang-gelombang yang terpadu tersebut disebutinterferensi gelombang.
Ketika
mempelajari gelombang stasioner yang dihasilkan oleh superposisi antara
gelombang datang dan gelombang pantul oleh ujung bebas atau ujung tetap, Anda
dapatkan bahwa pada titik-titik tertentu, disebut perut, kedua
gelombang saling memperkuat (interferensi konstruktif),
dan dihasilkan amplitudo paling besar, yaitu dua kali amplitudo semuala.
Sedangkan pada titik-titik tertentu, disebut simpul, kedua
gelombang saling memperlemah atau meniadakan(interferensi
destruktif), dan dihasilkan amplitudo nol.
Difraksi
Gelombang
Di dalam
suatu medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh karena itu, gelombang
lurus akan merambat ke seluruh medium dalam bentuk gelombang lurus juga. Hal
ini tidak berlaku bila pada medium diberi penghalang atau rintangan berupa
celah. Untuk ukuran celah yang tepat, gelombang yang datang dapat melentur
setelah melalui celah tersebut. Lenturan gelombang yang disebabkan oleh adanya
penghalang berupa celah dinamakan difraksi gelombang.
Jika
penghalang celah yang diberikan oleh lebar, maka difraksi tidak begitu jelas
terlihat.
Lenturan
gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah dinamakan difraksi
gelombang.
Jadi
perbedaanya, jika interferensi adalah superposisi dua buah gelombang atau
lebih. Sedangkan
Difraksi
adalah devisi dari perambatan cahaya atau pembelokan arah rambat cahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar